"Aduh masa kaya gini sih...." "Yang bener aja, masa aku di kasi yang begini" "Please deh aku tuh gak level dengan hal2 remeh kaya gni, levelku itu acara besar" "Gak ada yang lain yang bisa lakuin, kasi' aku sesuatu yang besar donk..."
Entah dari temen kita, orang yang lebih dewasa atau dari orang yang kita sebut Pemimpin.
Kata-kata seperti itu kedengeran seperti ngeremehin banget dengan apa yang kamu hadepin.
Dari kecil kita pasti sering denger banget nasihat orang tua kaya gini "
"Belajar itu dari hal-hal simple dulu baru yang rumit"
Terkadang sebuah jabatan ataupun kepercayaan lebih yang kita terima membuat kita menaruh sebuah standar untuk hal-hal yang seharusnya kita lakukan.
Dan sering kali kita salah menempatkan standar itu dan pada akhirnya banyak kesempatan yang kita lewatkan.
Dalam Alkitab pun tertulis :
"Lukas 16:10 Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar"
Jika kita tidak bisa menghargai kesempatan-kesempatan kecil yang Tuhan beri untuk kita dapat berbuah, maka bagaimana Tuhan akan mempercayakan kesempatan yang lebih besar?
Sama seperti seorang bayi, tidak mungkin orang tuanya memberi uang 100ribu kepada bayi berumur 1 tahun. Kalau tidak di sobek oleh si bayi pasti akan di makan, gak mungkin bayi itu akan menabung atau beli kue ke warung dengan uang itu.
Tuhan jauh lebih tahu kapasitasmu, jika kamu belum dapat memegang kesempatan besar pasti Tuhan tidak akan memberi itu. Karna dibalik kesempatan yang besar terdapat tanggung jawab yang besar.
Lakukan apa yang dipercayakan saat ini kepadamu dengan terbaik, tetap fokus dan lakukan d
Setialah pada perkara kecil dan Tuhan akan mempercayakan perkara yang lebih besar, step by step :)
Jesus increases us !