Mungkin kebanyakan orang akan bingung dengan kata-kata "jiwa yang terhilang". Ngeri banget, seperti tawanan gitu ya. Tapi ya memang benar. Siapa sih yang disebut jiwa-jiwa yang terhilang? Apakah orang non-kristen saja? Tentu saja bukan, jiwa yang terhilang adalah orang yang hidupnya menjauh dari Tuhan, entah karena belum kenal Tuhan(belum ada yang menginjili) atau sudah tahu siapa Yesus tapi tidak percaya kepadaNya(bisa jadi) atau orang kristen KTP(tidak pernah ke gereja, tidak bertobat sungguh-sungguh). 3 macam itu bisa dikategorikan sebagai jiwa-jiwa yang terhilang.
LALU? Apa hubungannya antara Mengasihi Tuhan dengan Mengasihi Jiwa-jiwa yang Terhilang?
Tuhan Yesus pernah berkata pada Petrus, jika Petrus mengaku bahwa ia mengasihi Tuhan maka ia akan menggembalakan domba-dombaNya Tuhan. Jiwa-jiwa yang terhilang tidak mungkin menjadi domba saat kita(anak-anak Tuhan) tidak menginjil. Saat kita mengakui bahwa kita mengasihi Tuhan, kita tidak mungkin melewatkan amanat agung dari hidup kita(menginjil, dibaptis, digembalakan, dimuridkan)
2 minggu ini pun saya belajar, saya tidak perlu menunggu teman untuk berangkat menginjil. Memang, menginjil one by one bukanlah hal mudah tapi jika kita tidak menginjil karena tidak ada teman menginjil, maka dipertanyakanlah kasih kita terhadap Tuhan. Bukankah kasih Tuhan menjamah kita one by one. Saat saya berkomitmen untuk tetap berjalan bersama Tuhan, saya dikuatkan, dimampukan dan tidak ada hal yang perlu dikuatirkan lagi.
Apakah saat ini hati kita masih terbeban terhadap jiwa-jiwa yang terhilang? ataukah kita mulai loyo saat akan menginjil dan mencari-cari banyak alasan?
Yuk kita kroscek lagi, seberapa besar kasih kita kepada Tuhan dan kepada jiwa-jiwa :)
God bless you
No comments:
Post a Comment